Di dalam Sholat, selain rukun dan syarat juga terdapat sunat. Yang mana terbagi menjadi dua, yakni sunat ab’adh dan sunat haiat. Sunat ab’adh adalah sunat yang sifatnya dianjurkan/direkomendasikan. Dengan artian jika ditinggalkan maka disunatkan melakukan sujud sahwi. Seperti contoh baca doa qunut setelah I’tidal di sholat subuh atau tahiyat awal.

Sedangkat sunat haiat adalah sunat dalam sholat yang jika tidak dikerjakan maka tidak disunatkan melakukan sujud sahwi. Contohnya membaca doa iftitah, membaca surat setelah fatihah, dan lain sebagainya. Penjelasan lebih lanjutnya telah tercantum di kitab-kitab fiqih ulama madzhab syafi’i.

Bacaan Doa Iftitah

Adapun bacaan Doa Iftitah adalah sebagai berikut :

اللَّهُ أكبرُ كَبِيراً، والحمدُ لِلَّه كَثِيراً، وسبحان الله بُكْرَةً وَأصِيلاً؛ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفاً مُسْلِماً، وما أنا من المُشْرِكِينَ، إنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبّ العالَمِينَ، لا شَرِيكَ لهُ، وَبِذَلِكَ أمرتُ وأنَا مِنَ المُسْلِمينَ

ALLAAHU AKBARU KABIIRAW-WALHAMDU LILLAAHI KATSIIRAN, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW-WA’ASHIILA. INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS-SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM-MUSLIMAW-WAMAA ANAA MINAL MUSYRIKIINA. INNA SHALAATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIINA. LAA SYARIIKALAHU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIINA.

Artinya :
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).

Baca Juga: Kumpulan Berbagai Macam Doa / Niat

Sebenarnya ada beberapa variasi bacaan doa iftitah yang memiliki dasar hukum dan sejarah yang juga beragam. Tentu dengan adanya hal tersebut, diharapkan tidak menjadikan permasalahan besar hingga akhirnya meninggalkan sunat membaca doa iftitah itu sendiri.


Referensi :

  1. Hukum Membaca Iftitah dan Tahiyat Akhir – nu.or.id
  2. Tuntunan Sholat Untuk Warga NU dan dalil-dalilnya, Agustus 2014, LTM-PBNU

Ilustrasi : kompas