Boleh Berdakwah, Asal Perhatikan Prinsip Berikut

0
1481
Prinsip Berdakwah

Dewasa ini masyarakat Indonesia tampaknya mengalami peningkatan dalam kesadaran nilai religius. Banyak selebriti banting sentir, berubah seratus delapan puluh derajat, hijrah menjadi sangat agamis.

Banyak simbol-simbol agama dijadikan jargon dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja toko syariah, pakaian syariah, bahkan kolam renang syariah. Apakah hal ini benar-benar muncul dari kesadaran beragama atau hanya trend sesaat? Entahlah.

Terlepas dari su’udzon bahwa apakah hal tersebut hanya tren sesaat atau mode saja, para penyiar agama (baca: pendakwah) harus tanggap pada kondisi semacam ini secara cepat dan tepat. Para pendakwah mau tidak mau harus menyikapi situasi itu dengan bijak. Jangan sampai mereka beragama tanpa arah atau salah arah, maupun kecewa dengan pilihan hidup yang lebih agamis, karena tidak ada yang tanggap untuk mengarahkan mereka.

Makna Dakwah

Makna dakwah itu sendiri menurut KBBI adalah seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama. Sedangkan pendakwah, berarti seseorang berprofesi sebagai penyeru kepada orang lain agar mau memeluk, mempelajari, dan juga mengamalkan ajaran agama. Lalu bagaimana prinsip berdakwah yang tepat?

Agama Islam sebagai agama yang membawa misi rohmatan lil’alamin tentunya memiliki strategi jitu agar misi ini bisa terealisasi. Salah satu strategi dakwah yang tepat disampaikan oleh Imam Mutawalliy Sya’rawi dalam tafsirnya, Tafsir Sya’rawi,  ketika menjelaskan surat al-Baqarah: 44

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ

 “Apakah kalian memerintahkan kebaikan, sedangkan kalian lupa dengan diri kalian sendiri..” (QS. Al-Baqarah : 44)

Secara leterlek ayat ini mempertanyakan suatu sikap yang kurang profesional yakni memerintahkan kebaikan pada orang lain, namun dirinya tidak melaksanakannya. Dari sini Imam Sya’rawi mengambil pesan tersimpan dari ayat ini, yaitu

وفي الدعوة الإسلامية.. لابد أن يكون العلماء قدوة لينصلح أمر الناس.

“Di dalam dakwah islamiyah seorang ulama harus menjadi contoh, agar orang-orang bisa lebih baik.”(Imam Mutawalli Sya’rawi, Tafsir Sya’rawi, [Mesir, Dar El-Islam, 2010] Jilid 1, hlm. 254)

Simak video-video kajian islam kami di fanpage aswajamuda.com

Prinsip Berdakwah

Dalam hal ini Imam Sya’rawi mempertegas bahwa prinsip utama dalam berdakwah adalah menjadi uswah atau teladan yang baik bagi orang-orang yang didakwahi. Mengapa demikian, agar mereka lebih mudah dalam mengamalkan ajaran agamanya. Yakni dengan mencontoh perilaku panutannya/pendakwahnya.

Selain prinsip uswah menjadi pokok dalam strategi berdakwah, ada lagi prinsip yang harus dipegang oleh seorang pendakwah. Yakni jangan mengumpat atau mencaci orang yang belum baik. Imam Ar-Roziy menafsiri surat al-An’am: 108

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ

 “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.” (QS. Al-An’am: 108)

Ayat ini pada dasarnya melarang orang muslim mencela sesembahan orang non-muslim, agar mereka juga tidak balik mencela. Dari sini Imam Ar-Raziy membuat uraian pada point kelima penafsiran ayat ini.

قالوا هذه الآية تدل على أن الأمر بالمعروف قد يقبح إذا أدى إلى ارتكاب منكر، والنهي عن المنكر يقبح إذا أدى إلى زيادة منكر، … وفيه تأديب لمن يدعو إلى الدين، لئلا يتشاغل بما لا فائدة له في المطلوب

“Mereka berkata: Ayat ini menunjukkan bahwa memerintahkan kebaikan terkadang dinilai tidak baik apabila menimbulkan kemungkaran lain. Mencegah kemungkaran juga dinilai kurang baik apabila dapat menimbulkan peningkatan kemungkaran yang lain. … di sini ada nilai pendidikan terhadap pada pendakwah, agar tidak sibuk pada hal-hal yang tidak ada gunanya.” (Imam Fakhrudin Ar-Roziy, Tafsir Kabir, [Kairo, Dal el-Hadits, 2012] Jilid 6, hlm.129)

Artinya, Imam Ar-Roziy ingin menyampaikan bahwa dalam berdakwah hindarilah hal-hal yang kontra produktif, seperti mencela, mengumpat, dan segala hal yang dapat menimbulkan problem baru.

Walhasil, dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa dakwah memiliki prinsip-prinsip utama yang harus dipegang oleh para pendakwah agar sukses dalam berdakwah, yaitu menjadi teladan dan menghindari sikap kontra produktif.

Wallahu a’lam

*Penulis: Amin Ma’ruf, PP Al-Iman Bulus Purworejo; Mahasiswa Tafsir Pascasarjana UNSIQ Wonosobo.

Baca juga: Mendekontruksi Mitos “saat Istri Hamil Dilarang Membunuh Hewan”