Sirah Nabawiyah [8]: Infiltrasi Imperialisme untuk Mencerabut Islam dari Akarnya

0
650
Infiltrasi Imperialisme untuk Mencabut Islam dari Akarnya

Kajian subyektif tentang biografi Nabi saw.—sirah nabawiyah—adalah tipu daya berbahaya yang tidak tampak bagi awam dan diterima dengan senang oleh kelompok munafik.

Masyarakat awam tidak mampu mengendus bahwa penyusupan pemikiran oleh imperialisme yang mereka sebut dengan revolusi perbaikan akidah Islam, sebenarnya bertujuan mencerabut akidah ini dari akarnya.

Awam juga tidak mampu melihat bahwa mengosongkan Islam dari hakikat gaib hanya bertujuan untuk membingkai Islam dengan prestasi yang merusak. Sehingga yang tersisa adalah Islam tanpa esensi.

Hal itu karena wahyu ilahi sebagai sumber utama ajaran Islam adalah puncak keajaiban dan hakikat gaib. Tidak dapat diragukan, orang yang bersegera menolak keajaiban-keajaiban dalam biografi Nabi saw. pasti akan lebih cepat menolak wahyu ilahi dan semua konten indoktrinasinya. Seperti kebangkitan setelah kematian, perhitungan amal, surga, dan neraka. Mereka menolaknya dengan argumentasi alami: tidak bisa dibuktikan kebenarannya melalui riset fisik.

Baca juga: Sirah Nabawiyah [7]: Anti Mukjizat Berkedok Modernisasi Agama

Mereka, orang-orang yang menolak hakikat gaib dalam ajaran Islam, tidak akan dapat memahami bahwa agama sudah layak dianut dengan sendirinya. Tidak memerlukan perbaikan-perbaikan. Apalagi hingga merubah esensinya.

Mereka juga tidak akan mampu memahami bahwa sebenarnya hanya memerlukan nalar sederhana untuk memahami tuntutan mengetahui yang gaib. Mereka sejatinya hanya perlu menikmati hakikat ilmu agama, yang selaras dengan rasionalitas agama yang mereka bawa.

Tetapi mata mereka tertutup oleh gebyar kebangkitan Eropa modern yang didukung oleh slogan-slogan sains. Mata mereka hanya mampu melihat indikator sains dan logika (yang tampak) tanpa tahu esensinya. Semestinya mereka sangat perlu memahami apa yang ada di balik indikator-indikator itu dan mencerna dengan baik apa yang ada di dalamnya.

Yang ada, mereka malah memilih menuruti halusinasi mereka tentang kebangkitan perbaikan pengembangan akidah Islam sebagaimana perkembangan akidah Nasrani di Eropa.

Begitulah penjelasan singkat tentang tonggak sekolah modern Mesir masa itu. Sekolah yang menarik peminat dengan slogan kemajuan tetapi tidak memiliki pelajaran hakikat ilmiah yang merasuki akal.

Allahu a’lam

Referensi: Muhammad Said Ramadhan al-Buthi, Fiqh al-Sirah al-Nabawiyah, (Mesir: Dar al-Salam, 2021), Hal. 35-36

Image:weschool.id