Nasihat Agar Kita Tak Lupa Menjaga Salat

0
96

Bagaimana caramu menjaga salatmu?

Banyak peringatan tegas bagi orang yang meninggalkan salat. Tapi kiranya itu sudah banyak dibahas dengan jelas, gamblang, dan lengkap di lain tempat. Referensi yang menyebutkan sekian banyak ancaman tegas dan keras. Namun, kali ini, kita mencoba merenungkan pertanyaan diatas dari sisi lain. Kita mencoba melihat dari sudut pandang refleksi.

Dikatakan bahwa, suatu ketika ada orang yang bertanya, kepada seseorang yang bisa menjaga salatnya. Mereka bertanya,

Bagaimana engkau mampu disiplin salat?

Maka pertanyaan itu dijawab,

Aku pernah mendengar seorang syaikh memberikan nasihat, ‘wahai yang meninggalkan salat. Musibahmu lebih parah daripada musibah Iblis. Iblis menolak sujud kepada nabi Adam, sedang engkau menolak sujud kepada Tuhannya nabi Adam. Ada gerangan apa antara engkau dengan Tuhanmu, hingga engkau membenci perjumpaan dengan-Nya?”


Kita tentu sangat mengingat kisah itu. Waktu dimana Iblis diusir dari surga. Sebab menolak ketika diperintahkan bersujud kepada nabi Adam ‘alaihissalam yang merupakan makhluk Allah Subhanahuwata’ala.

Lalu bagaimana jadinya, bila anak cucu nabi Adam ‘alaihissalam, ketika diperintahkan sujud kepada Allah Subhanahuwata’ala malah menolak?

Iblis menolak sujud kepada makhluk, lalu bagaimana dengan nasib manusia yang menolak sujud kepada Khaliq, kepada Allah Subhanahuwata’ala, Zat yang menciptakan makhluk? Na’udzubillah…

Iblis yang pernah berada di surga pun diusir sebab sombong dan menolak bersujud. Lalu bagaimana dengan umat manusia yang belum pernah masuk ke surga? Yang sudah pernah masuk surga saja sampai dikeluarkan dari sana, bagaimana pula nasib bagi yang belum pernah masuk kesana?

Baca juga: Tidak Salat Karena Sibuk Kerja, Bagaimana?

Baca juga: Ancaman Bagi Orang yang Meninggalkan Jamaah Shalat Jumat


Tapi satu sisi kita perlu berkaca dan introspeksi diri. Karena sebenarnya salat adalah “penyambung” antara hamba dengan Tuhannya. Maka orang yang tidak salat, otomatis telah memutus “sambungan” tersebut.

Maka ada sebuah nasihat lain, “jangan kau kira kalau kamu tidak salat itu berarti kamu melakukannya dengan keinginan kamu sendiri. Tapi kenyataan menyedihkan yang patut disadari adalah, sesungguhnya Allah tidak ingin berjumpa denganmu.”

Jangan-jangan sebab kelakuan kita, kepribadian kita, sikap kita kepada sesama justru membuat beberapa dari kita akhirnya “dicampakkan” oleh Allah Subhanahuwata’ala. Namun kita tak kunjung pernah menyadarinya. Na’udzubillah…

Jika sudah demikian, kita perlu untuk mengasihani diri kita sendiri…

Semoga bisa menjadi renungan.

Wallahu a’lam.