Kisah Nabi Yusuf As dalam Ayat : “وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا”, Ini Penjelasannya

0
189
menghadiahkan bacaan al quran

Kebanyakan orang memang menyukai kisah/cerita. Apalagi kisah-kisah cinta yang bikin baper, tentu akan laris manis. Tidak heran bila novel cinta, film percintaan juga sangat digemari.

Nah , Alquran juga banyak memuat tentang kisah, baik kisah para Nabi terdahulu, maupun umatnya. Salah satu kisah yang menarik adalah kisah perjalan hidup sekaligus kisah yang dialami Nabi Yusuf As., kisah ini menarik karena diceritakan secara utuh dalam satu Surat.

Dalam kisah perjalanan hidup Nabi Yusuf As, benarkah beliau pernah berkeinginan berbuat tidak terpuji dengan perempuan yang bukan istrinya? dengan merujuk pada ayat:

وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ

Artinya : “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya” (Surat Yusuf : 24)

Memang dalam kisah ini, perempuan yang dimaksud yaitu Zulaikha (Istri Qithfir al-Aziz [menteri ekonomi Mesir pada waktu itu]), berkeinginan melakukan tindakan tidak terpuji dengan Nabi Yusuf As, karena terpesona dengan kegantengannya. Berbeda dengan Nabi Yusuf As yang justru menyanggahnya.

Imam Abu Ishak An-Naisaburi (w. 505 H.), menjelaskan percakapan Zulaikha dengan nabi Yusuf, yang dikutip dari pendapat Imam As-Sudiy dan Ibnu Ishak :

Zulaikha : “ Wahai Yusuf..Indah sekali rambutmu.. ”.

Nabi Yusuf As : “Itulah yang pertama kali tersipah dari tubuhku”.

Zulaikha : “ Wahai Yusuf..Indah sekali kedua matamu..”

Nabi Yusuf As : “ Keduanya lah yang pertama kali meleleh di bumi”.

Zulaikha : “ Wahai Yusuf.. Ganteng sekali wajahmu..”

Nabi Yusuf As : “Itu justru yang pertama kali dimakan tanah..”.

Dan seterusnya yang isinya rayuan maut Zulaikha kepada Nabi Yusuf, namun selalu dibantah oleh beliau. (Abu Ishak An-Naisaburiy, Qosos al-Anbiya’ [Beirut : Dar al-Kutub Al-Ilmiah, 2009] hal. 107)

Para Ulama Mufassir menjelaskan maksud dari وهم بها itu bagaimana, agar tidak terjadi kesalah pahaman. Syaikh Sulaiman Al-Jamal (w. 1204 H.) menjelaskan ayat ini :

وَهَمَّ بِهَا قصد ذلك

وقوله : (قصد ذالك) أي بمقتضى الطبع البشري من غير رضا ولا عزم والتصميم, والقصد على هذا الوجه لامؤاخذه فيه

Artinya : (Bermaksud melakukan itu) maksudnya ialah layaknya watak manusia, tanpa ada kemauan, tujuan, serta perencanaan , keinginan semacam ini tidak dihitung berdosa. (Syaikh Sulaiman Al-Jamal , Al-Futuhat Al-Ilahiyat bi taudhih Tafsir jalalain liddaqoiq al-Khofiyat, [Beirut : Dar Al-Kutub Al-Ilmiah, 2013) jilid 4, hal. 24)

Lebih jelas lagi Syaikh Wahbah Az- Zuhailiy menjelaskan maksud ayat ini :

لا يصح تفسير كلمة ( وَهَمَّ بِها ) وحدها دون بقية الجملة، وإذا فسرت الجملة مع بعضها، تبين أنه لم يهمّ بها قط لأن رؤية برهان ربه قد منعه من ذلك،

Artinya : “Tidak benar menafsiri kalimat “ وَهَمَّ بِها “ sendiri tanpa mengaitkan kalimat lain, jika kalimat ini ditafsiri bersamaan dengan kalimat yang lain, maka akan jelas bahwa dia (Nabi Yusuf As) tidak bermaksud berbuat zina dengan dia (Zulaikha), karena melihat tanda ke-Tuhan-an (dalil keharaman zina) mencegahnya dari hal tersebut”. (Syaikh Wahbah Az-Zuhailiy, Tafsir Munir, [Beirut : Dar Al-fikr, 2003] cetakan 2 , jilid 6 , halaman 576).

Sampai di sini kita bisa menarik kesimpulan, bahwa Nabi Yusuf As tidak pernah terbesit keinginan berbuat tidak terpuji dengan perempuan yang belum jadi istrinya.

Wallahu a’lam.

Penulis: Amin Ma’ruf, PP Al-Iman Bulus Purworejo; Mahasiswa Tafsir Pascasarjana UNSIQ Wonosobo.