Berhukum Dengan Hukum Allah Dalam Perspektif Tafsir Otoritatif Mafatih Al Ghaib

0
1948

Fakhruddin ar Razi dalam Mafatih al Ghaib (XII/5-7) telah menjelaskan ayat-ayat tentang orang yang tidak berhukum dengan hukum Allah. Ia mengutip pendapat ‘Ikrimah’ yang dinilainya shahih dalam pembahasan ini sebagaimana berikut:

قال عكرمة: قوله: ومن لم يحكم بما أنزل الله، إنما يتناول من أنكر بقلبه وجحد بلسانه. أما من عرف بقلبه كونه حكم الله وأقر بلسانه كونه حكم الله، إلا أنه أتى بما يواجه فهو حاكم بما أنزل الله تعالى، ولكنه تارك له. فلا يلزم دخوله تحت هذه الآية. وهذا هو الجواب الصحيح. والله اعلم.

‘Ikrimah berkata: “Firman Allah: “Orang yang tidak berhukum dengan hukum yang Allah turunkan” [QS. Al Maidah: 44]. Ayat ini hanya mencakup orang yang mengingkarinya dengan hati dan lisannya. Sementara orang yang mengakuinya sebagai hukum Allah dengan hati dan lisannya, namun ia melakukan hal yang bertentangan dengannya, maka ia tetap merupakan orang yang berhukum dengan hukum yang diturunkan Allah Ta’ala, namun (sekedar merupakan) orang yang meninggalkannya, sehingga ia tidak otomatis masuk dalam ayat ini. Inilah jawaban yang shahih. Wallahu a’lam.

oleh: Ahmad Muntaha AM

Referensi :

  1. Fakhruddin ar Razi, Mafatih al Ghaib, (Bairut: Far al-Fikr, 1401 H/1981 M), Cet. Pertama, XII/5-7.

Sumber :
Grup Whatsapp, Kajian Islam Ahlussunnah Wal Jamaah. Divisi KISWAH Aswaja NU Center Jatim