Sirah Nabawiyah [5]: Sejarah Nabi di Tangan Aliran Penulisan Sejarah Modern

0
776
Sejarah Nabi di Tangan Aliran Penulisan Sejarah Modern

Jauh setelah sirah nabawiyah, atau sejarah nabi, ditulis oleh para ulama, pada abad 19 Masehi, mulai bermunculan aneka ragam metodologi penulisan dan kodifikasi sejarah, selain metode obyektif substantif atau biasa disebut aliran ilmiah. Mayoritas metode aliran baru ini beririsan dengan metode subjektif. Dan (Sigmund) Freud dianggap sebagai tokoh penganjur aliran penulisan sejarah jenis ini.

Bagi penganut aliran ini, tidak masalah seorang sejarawan memasukkan kecenderungan dan pemikiran pribadi, afiliasi agama dan politiknya sendiri untuk menilai, menginterpretasikan, menguraikan, dan memvonis sebuah peristiwa bersejarah. Bahkan bagi mereka, hal semacam ini wajib bagi sejarawan. Bukan hanya sekadar menghimpun dan menyajikan cerita sebagaimana adanya.

Metodologi subjektif ini menjadikan tulisan sejarah murni sebagai sebuah karya seni, bukan sebuah karya ilmiah yang membutuhkan penelitian mendalam.

Simak kajian tasawuf untuk netizen di sini

Meskipun kita tidak sedang akan membahas dan mengkritisi aliran-aliran penulisan sejarah ini, tetapi kita tidak bisa menutup mata akan keprihatinan bahwa di zaman yang mengunggulkan ilmu dengan metode ilmiahnya masih ada saja pendukung dan penganut penulisan sejarah subjektif ini. Karena penulisan sejarah subjektif ini bertanggung jawab atas kacau dan kaburnya fakta yang secara turun temurun dari generasi ke generasi dijaga agar tetap sebagaimana bentuk sucinya semula sampai pada generasi berikutnya. Mereka memasukkan khayalan, keinginan, dan afiliasi pribadinya pada sejarah yang mereka tulis. Banyak sekali fakta yang dihapus, peristiwa yang dipelintir, orang agung yang ditutup-tutupi, dan orang-orang baik yang dicap zalim oleh peradilan sejarah palsu ini.

Lalu, apakah aliran baru ini berdampak pada penulisan dan penguraian biografi Nabi Muhammad saw.?

Faktanya, aliran baru dalam penulisan sejarah ini telah dijadikan dasar di sekolah/universitas baru yang mempelajari dan memahami biografi Nabi saw. bagi sekelompok peneliti.

Lalu bagaimana bisa muncul sekolah semacam ini? Apa pemicunya? Dan bagaimana mereka hari ini?

Munculnya sekolah ini dimulai pada masa penjajahan Inggris atas Mesir (akhir abad ke 19 sampai pertengahan abad ke 20). Pada masa itu, Mesir merupakan panggung keilmuan dunia Islam. Semua orang akan mempelajari hasil pemikiran Mesir ketika hendak mempelajari Islam, sebagaimana orang akan menghadap kiblat untuk salat dan haji.

Bersambung.

Referensi: Muhammad Said Ramadhan al-Buthi, Fiqh al-Sirah al-Nabawiyah, (Mesir: Dar al-Salam, 2021), Hal. 30-31.

Baca juga: Sirah Nabawiyah [4]: Metodologi Ilmiah Periwayatan Biografi Nabi Saw.