Home Kebangsaan Santri Garuda

Santri Garuda

0

Oleh: Moh Nasirul Haq (Awan syuriah PCINU Yaman 2016-2017)

aswajamuda.com (040517), Mukalla Yaman – Mereka yang sedang menempuh pendidikan di Univ. Al-Azhar (Mesir), Univ. El Hassania, Univ. Imam Nafie’ (maroko), Univ. Khourtum, Univ. Ummu Durman (Sudan), Madrasah Sholatiah (Makkah), Univ. Damascus (Syiria), Libia, Yordania, Turki, Al Jazair khususnya yang berada di daerah konflik Yaman yang tersebar di beberapa institusi seperti Darul Musthofa, Arbitoh Islamiyah, Rubat Tarim, Univ Darul Ulum, Univ. Al-Ahqof, Rubat Hautoh, Univ Imam Syafi’i. kesemuanya pelajar yang berada di tempat tempat tersebut adalah “Santri Garuda.”

Terinspirasi dari lambang Garuda pancasila sebagai bukti Nasionalisme. Saya tertarik mencari tahu mengapa harus garuda???. Setelah saya cari ternyata saya temukan dalam buku “Api Sejarah”, karya Ahmad Mansur Suryanegara Halaman 331, dikatakan dalam suatu manuskrip lama milik Sholihin Salam bahwa; “Burung Garuda Pancasila yang ada di lambang Indonesia bukanlah Burung Garuda Airlangga dari Kediri, melainkan Burung Elang Rajawali Milik Sayyidina Ali RA.”

Indonesia sebagai negara dengan pemasok santri terbanyak ke seluruh dunia menunjukkan bahwa orang Indonesia sangat cinta kepada ilmu khususnya Ilmu Agama Islam. Jika dikatakan bahwa Israel memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata dan tingkat kesadaran pendidikan yang masyarakatnya banyak yang menjadi ilmuan. Maka Indonesia tidak kalah, Indonesia telah lebih dahulu memiliki peradaban dan kesadaran pendidikan yang tinggi. Itu terbukti dari banyaknya para Ulama’ berpengaruh di dalam maupun luar negeri berasal dari bumi pertiwi ini.

Indonesia tanah air beta …  Pusaka abadi nan jaya…

Indonesia sejak dulu kala …  selalu di puja puja bangsa

70% santri garuda terbang ke luar negeri dengan mendapatkan beasiswa 30% lainnya dengan biaya pribadi, mereka datang bukan untuk main main. Akan tetapi Mereka membawa nama besar Negara Indonesia.

Di kampus, di Mall, Masjid, di tempat tempat Umum banyak orang yang menyapa “Apa kabar orang Indonesia?“, yang mana itu artinya banyak orang yang sudah kenal dengan kebesaran Bangsa Indonesia.

Santri Garuda tidak hanya dituntut memiliki Intellectual Question (IQ), akan tetapi juga harus mengimbangi dengan Emotional Question (EQ), dan Spiritual Question (SQ). sehingga diharapkan kelak akan benar benar bisa menjadi Challenger, dan Leader sejati yang “Berotak London berdada Masjidil Harom.”

Puluhan anak negeri yang tersebar di seluruh dunia memiliki cita cita beragam, ada yang bercita cita menjadi Teknokrat, Politisi, Ilmuan, Arsitek, Ulama’, Budayawan, yang kesemuanya ini akan memberikan dampak positif untuk Indonesia, dan boleh dibilang belajar ke luar negeri adalah bagian dari Cinta Tanah Air, sebab ia mencari bekal positif untuk kemajuan di negaranya.

Pada acara seminar “Menuju Indonesia 2030 Sejuta Indonesia Di Jantung Dunia”. Studium generale yang diadakan pada tanggal 17 September 2016 bertempat di Hotel Amazing Koetaraja, Menteng Jakarta Pusat, Prof.Dr.Arief Rachman M.pd.  menjelaskan tentang “Peran Orang Tua Dalam Membentuk Anak menjadi Cerdas Berkarakter”.

Beliau menghimbau kepada seluruh orang tua yang hadir untuk mau mendorong anak-anaknya supaya mau kuliah di luar negeri. Beliau mengatakan bahwa belajar di luar negeri merupakan tanda bukti kecintaan kepada tanah air, dimana belajar di luar negeri akan memberikan motivasi dan pengaruh baik untuk Indonesia dan dimata dunia. Karena dengan belajar di luar negeri para siswa akan belajar tentang arti kehidupan yang sesungguhnya dengan bertemu dan bekerja sama dengan berbagai macam karakter orang yang berbeda kebudayaannya. Itulah gunanya siswa-siswi Indonesia wajib memiliki kecerdasan yang berkarakter. Dalam hal ini peran orang tualah yang sangat ampuh dalam membentuk karakter anak. (end)

Suatu saat santri garuda akan pulang ke Indonesia. Indonesia yang dikenal sebagai “tanah surga” tak akan mereka rubah menjadi tanah neraka. Mereka tidak akan membahayakan Indonesia, justru mereka akan melakukan sesuatu untuk Indonesia melakukan sesuatu yang lebih baik bagi bangsa dan agama.

Indonesia telah mendapat manfaat besar dari pemudanya yang belajar di luar negeri kalau pemuda itu belajar dengan sungguh-sungguh sehingga memperoleh kemampuan yang amat bermanfaat bagi Indonesia dan ia selalu sadar akan kebangsaannya. Banyak pemimpin nasional kita termasuk kategori itu, antara lain, Bung Hatta dan Bung Syahrir.

Juga bangsa Indonesia memperoleh pakar berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermutu, seperti almarhum Prof Dr Maria Ulfah Subadio, almarhum Prof Dr Sumitro Djojohadikusumo, dan almarhum Prof Dr Sumantri Brodjonegoro. Setelah Indonesia merdeka makin banyak diperoleh lulusan pendidikan luar negeri yang bermanfaat bagi bangsa.

Sementara di bidang agama, Makkah sebagai pusat dunia Islam sekaligus juga menjadi bukti sebagai pusat Intelektual yang berasal dari Santri Garuda, karena di sana menjadi pusat pendidikan Islam, selain Al Azhar. Dan menariknya di pusat pendidikan dunia itu juga ditangani oleh para Ulama’ terkenal dari Jawa seperti Syekh Nawawi Al Bantani, Syekh Mahfud  At Turmisi dan sebagainya. Sebagai Syaikh (Guru Besar) para Ulama’ itu tidak hanya mengajar Santri dari Jawa, tetapi didatangi santri dari seluruh negara Islam.

Ada pula Ulama’ Indonesia yang mengharumkan nama bangsa yaitu As Syaikh Abou Al-Faydh Muhammad Yasin Isa Al Fadani. Ulama’ asli padang yang mengajar di Mekkah karena Kredibilitas ilmunya yang mendunia.

Santri garuda yang saat ini sedang berjuang di luar negeri, mereka akan membawa kedamaian dan Idealisme kebangsaan yang tinggi disaat pulang nanti. Jikalau ada diantara segelintir orang yang mengaku dirinya sebagai Santri Garuda lalu melakukan Terorisme, menebarkan Radikalisme, mengajak melakukan Makar kepada pemerintah maka ketahuilah mereka bukanlah Santri Garuda.

Tugas anda sekarang Coba anda lihat orang disekitar anda, Lihat dan pastikan apa yang telah mereka lakukan untuk Negara dan Agama.  dan mereka semua saat ini membutuhkan kepercayaan anda sekalian bahwa mereka bukanlah calon calon yang akan merusak bangsa yang besar ini.