Home Fiqih PDKT Tunangan Via Medsos, Bolehkah?

PDKT Tunangan Via Medsos, Bolehkah?

0
wanita bersuami

Belakangan, beberapa artis terkenal jadi topik pemberitaan karena langsung menikah tanpa pacaran. Tetapi cukup dengan ta’aruf.

Salah satu moda ta’aruf tentu saja smartphone dengan berbagai aplikasi chatting-nya. Sesuatu yang belasan tahun silam masih hanya terbatas pada telepon dan SMS, sekarang sudah banyak sekali fitur pilihan.

Rupanya, bukan hanya kalangan artis agamis saja yang memakai aplikasi chatting sebagai moda “ta’aruf“. Kalangan santri yang paham syariat juga memakai modus yang sama.

Apakah hal semacam itu bisa dibenarkan?

Mari kita urai satu persatu.

Pertama, siapakah tunangan itu?

Tunangan adalah orang yang bersepakat untuk melangsungkan transaksi pernikahan pada tanggal yang ditentukan. Implikasi kesepakatan ini adalah larangan untuk membuat kesepakatan yang sama dengan orang lain. Ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan dalam konteks pernikahan monogami.

Belum ada hak dan kewajiban sebagai suami istri. Atau secara lebih sederhana, dua orang yang bertunangan adalah ajnabi-ajnabiyah (tidak ada ikatan hubungan pernikahan) yang memiliki kesepakatan. Itu saja. Artinya, berlaku bagi keduanya pranata syariat yang mengatur interaksi ajnabi-ajnabiyah

Syariat Islam tidak mengenal masa transisi ini sebagai sebab kelonggaran aturan. Hanya ada suami-istri dan ajnabi-ajnabiyah. Khotib-makhtubah (yang melamar dan yang dilamar) juga masuk kategori ajnabi-ajnabiyah.

Kedua, bagaimana hukum berasyik-masyuk dengan tunangan via smartphone?

Sebelumnya kita harus tahu dulu bagaimana syariat mengatur tentang dialog antara ajnabi-ajnabiyah.

Pada dasarnya, ajnabi-ajnabiyah hanya boleh berbicara saat ada kebutuhan dan tidak ada fitnah dan syahwat.

( السَّادِسُ وَالْخَمْسُونَ التَّكَلُّمُ مَعَ الشَّابَّةِ الْأَجْنَبِيَّةِ فَإِنَّهُ لَا يجُوزُ بِلَا حَاجَةٍ ) لِأَنَّهُ مَظِنَّةُ الْفِتْنَةِ فَإِنْ بِحَاجَةٍ كَالشَّهَادَةِ وَالتَّبَايُعِ وَالتَّبْلِيغِ فَيَجُوزُ – إلى أن قال – وما في الفنية يجوز الكلام المباح مع المرأة الأجنبية فمحمول على الضرورة أو أمن الشهوة أو العجوز التي ينقطع الميل عنها

Poin ke lima puluh enam: berbicara dengan pemuda lawan jenis. Ini tidak diperbolehkan tanpa adanya kebutuhan. Karena hal tersebut sangat memungkinkan terjadinya fitnah. Kalau ada hajat, seperti persaksian, dsb maka diperbolehkan. Adapun ketika ada fitnah tapi diperbolehkan berbicara dengan lawan jenis adalah diarahkan kepada kondisi darurat, aman dari munculnya syahwat, atau wanita tua renta yang sudah tidak menarik lagi.” (Syaikh Abu Sa’id al-Khadimi, Bariqah Mahmudiyah, [Maktabah Syamilah, tt], juz 5, halaman 192.)

Berbagai aplikasi chatting menawarkan banyak fitur untuk dipilih. Beberapa diantaranya adalah voice call dan video call.

Mendengarkan suara pujaan hati mendorong seseorang semakin merindukannya. Ada kesenangan yang menyayat hati dalam rindu. Dan hal semacam ini hanya boleh dilakukan pada orang yang halal seperti suami/istri, saudara, atau orang tua. Sedang pada ajnabi-ajnabiyah -terlebih yang kasmaran- haram hukumnya, karena membangkitkan rindu bagi mereka akan memicu pikiran yang tidak-tidak yang tidak boleh diwujudkan dalam tindakan konkret.

Ditambah lagi, video call dan voice call adalah dialog dan interaksi dua arah yang pasti memiliki rangsangan yang lebih kuat daripada sekadar mendengar saja.

Sedangkan untuk chat, berlaku hukum yang kurang lebih sama. Karena tulisan adalah lisan ke dua.

ومنها اي من معاصي اليد كتابة ما يحرم النطق به قال في البداية لأن القلم أحد اللسانين فاحفظه. اهـ

Termasuk dari maksiat tangan adalah menulis apa yang diharamkan untuk diucapkan. Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah mengungkapkan alasannya, karena pena adalah salah satu dari dua lisan.” (Al-Habib ‘Abdullah bin Husain Ba’alawi, Is’adur Rafiq, [Maktabah Syamilah, tt], juz 2, halaman 105.)

Hukum ini sejalan dengan rumus Imam Abu Hamid Al Ghazali tentang tempat potensi fitnah (مظنة الفتنة) adalah maksiat konkret, tidak perlu menunggu jadi fitnah beneran.

وتحصيل مظنة المعصية معصية ونعني بالمظنة ما يتعرض الإنسان به لوقوع المعصية غالبا بحيث لا يقدر على الانكفاف عنها فإذا هو على التحقيق حسبة على معصية راهنة لا على معصية منتظرة

Tindakan yang berpotensi bisa menimbulkan/memicu maksiat adalah maksiat. Yang saya maksud dengan berpotensi maksiat adalah sesuatu yang secara umum memprovokasi orang lain untuk melakukan maksiat. Hal ini sekiranya pada umumnya orang tidak mampu menahan diri dari maksiat itu. Dengan prinsip ini tindakan pemicu maksiat bisa dianggap sebagai maksiat konkret bukan sekadar maksiat dalam kemungkinan.” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, [Semarang, Maktabah Karya Thoha Putra, tt], juz 2, halaman 330.)

Bersambung.

Wallahu a’lam.

Tambahan referensi:

Suara pujaan hati yang membangkitkan rindu dan memicu timbulnya tindakan.

إحياء علوم الدين ومعه تخريج الحافظ العراقي – (ج 3 / ص 255)

سماع العشاق تحريكا للشوق وتهييجا للعشق وتسلية للنفس فإن كان في مشاهدة المعشوق فالغرض تأكيد اللذة وإن كان مع المفارقة فالغرض تهييج الشوق والشوق وإن كان ألما ففيه نوع لذة إذا انضاف إليه رجاء الوصال فإن الرجاء لذيذ واليأس مؤلم وقوة لذة الرجاء بحسب قوة الشوق والحب للشيء المرجو ففي هذا السماع تهييج العشق وتحريك الشوق وتحصيل لذة الرجاء المقدر في الوصال مع الإطناب في وصف حسن المحبوب وهذا حلال إن كان المشتاق إليه ممن يباح وصاله كمن يعشق

إحياء علوم الدين ومعه تخريج الحافظ العراقي – (ج 3 / ص 256)

زوجته أو سريته فيصغى إلى غنائها لتضاعف لذته في لقائها فيحظى بالمشاهدة البصر وبالسماع الأذن ويفهم لطائف معاني الوصال والفراق القلب فتترادف أسباب اللذة فهذه أنواع تمتع من جملة مباحات الدنيا ومتاعها وما الحياة الدنيا إلا لهو ولعب وهذا منه وكذلك إن غضبت منه جارية أو حيل بينه وبينها بسبب من الأسباب فله أن يحرك بالسماع شوقه وأن يستثير به لذة رجاء الوصال فإن باعها أو طلقها حرم عليه ذلك بعده إذ لا يجوز تحريك الشوق حيث لا يجوز تحقيقه بالوصال واللقاء وأما من يتمثل في نفسه صورة صبي أو امرأة لا يحل له النظر إليها وكان ينزل ما يسمع على ما تمثل في نفسه فهذا حرام لأنه محرك للفكر في الأفعال المحظورة ومهيج للداعية إلى ما لا يباح الوصول إليه وأكثر العشاق والسفهاء من الشباب في وقت هيجان الشهوة لا ينفكون عن إضمار شيء من ذلك وذلك ممنوع في حقهم لما فيه من الداء الدفين لا لأمر يرجع إلى نفس السماع ولذلك سئل حكيم عن العشق فقال دخان يصعد إلى دماغ الإنسان يزيله الجماع ويهيجه السماع

Video call yang bisa membangkitkan gejolak.

إحياء علوم الدين ومعه تخريج الحافظ العراقي – (ج 4 / ص 163)

وهذا يدل على أنه لا يجوز للنساء مجالسة العميان كما جرت به العادة في المآتم والولائم فيحرم على الأعمى الخلوة بالنساء ويحرم على المرأة مجالسة الأعمى وتحديق النظر إليه لغير حاجة وإنما جوز للنساء محادثة الرجال والنظر إليهم لأجل عموم الحاجة