SURABAYA – Seiring fenomena radikalisme khususnya paham Wahabisme yang bebas mengemuka, di media sosial, internet maupun dunia nyata, respon masyarakat pun kian intensif. Terakhir, terdengar kabar penolakan ribuan massa terhadap paham Wahabi yang sering menyesat-nyesatkan amaliah kaum muslimin di kota Bogor.
Memang paham yang penganutnya juga sering serampangan menuduh bid’ah, sesat, kafir dan musyrik kepada orang yang berbeda pemahaman ini terus melakukan agitasi-agitasi frontal di berbagai lini. Warga kota-kota besar pun menjadi sasaran utama. Di antaranya Surabaya.
“Ya, Kami telah mengagendakan ngaji aswaja untuk mencerdaskan warga dan membentenginya dari pengaruh berbagai paham radikal yang berbahaya”, kata Ust Ainur menyinggung kegiatan mingguan di masjidnya, Masjid Nurul Islam Jl Bratang Perintis VI/No 7, Ngagelrejo Wonokromo Surabaya.
Pantauan aswajamuda.com merekam agenda rutin tiap Minggu malam Senin lepas Isya di Nurul Islam Surabaya menggunakan standar kitab Hujjah Ahlussunnah wal Jama’ah karya Rais Aam Syuriyah PBNUÂ periode 1980 – 1984, almarhum KH. Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.
“Harapannya kajian ini bermanfaat bagi warga sekitar dan warga Surabaya lainnya yang berminat mengikutinya”, lanjut aktifis PMII Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.
Ia juga melaporkan, kajian rutin akan dimulai 3 September 2017 dengan Ust Ahmad Muntaha AM dari Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur sebagai pemateri tetapnya.
Lebih lanjut, takmir masjid Nurul Islam ini menyampaikan, bagi selain jamaah sekitar yang berminat mengikuti dapat mengontak narahubung: Ust Anas S.Pd. (083854686321), Ainur Rochim (087820002115) dan Ust Mamad, S.Ikom (083854772977).
Kajian ini juga didukung oleh Muslimat, Fatayat, GP Ansor, IPNU-IPPNU PAC Wonokromo, serta Muslimat, Fatayat, GP Ansor, IPNU-IPPNU Ranting Ngagel Rejo. (Danang-Surabaya)