MWC NU Taman: Kuatkan Aswaja An Nahdliyyah dalam Konteks Keindonesiaan

0
1890
kuatkan aswaja

Aula SMP DAMIN (Darul Muta’allimin) Tawangsari penuh sesak ratusan peserta Penguatan Aswaja yang diselenggarakan MWC NU Taman Sidoarjo dalam rangkaian Pra Konferensi.

Penguatan Aswaja

Penguatan Aswaja yang mengambil tema Internalisasi Aswaja An Nahdliyyah dalam Konteks Keindonesiaan menghadirkan Ustad Muda Ahmad Muntaha AM yang aktif sebagai Nara Sumber di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur.

Secara fokus Ustad Muntaha mengulas pentingnya pemahaman terhadap Aswaja di tengah makin merebaknya aliran pemahaman Islam yang mengaku-ngaku Aswaja namun secara serampangan sering menuduh-nuduh sesat, bid’ah dan bahkan kafir pada orang lain yang tidak sepemahaman.

“Untuk meyakinkan bahwa Aswaja yang dianut NU merupakan represantasi Ahlussunnah wal Jama’ah sebenarnya dapat diajukan berbagai argumen kuat. Minimal apakah suatu kelompok memenuhi berbagai kriteria disebut sebagai Aswaja?” terangnya sambil menyampaikan data original dari berbagai referensi kitab-kitab mu’tabarah.

NU dan Keindonesiaan

“Kita, perilaku kita sudah ada panduan jelasnya dari para pendiri NU dan Ulama penerusnya. Tinggal dicocokkan saja. NU tidak hanya mikir Islam, tapi juga seluruh elemen bangsa secara luas”, tegas Muntaha.

Ia mengajak peserta untuk membuka kembali berbagai dokumen NU yang memberi panduan bagi perilaku Organisasi dan warganya sebagai karya besar para Ulama NU sejak awal berdiri.

1. Ada Statuen Perkoempoelan Nahdlotoel yang menunjukkan bahwa berdirinya NU utamanya karena faktor agama, sosial kemasyarakatan dan nasionalisme.

2. Deklarasi Hubungan Pancasila dan Islam dari keputusan Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama 1983 di Situbondo yang menjelaskan konsistensi dan proporsionalitas NU terhadap Pancasila.

3. Juga Pandangan dan Tanggung Jawab NU Terhadap Kehidupan Kebangsaan dan Kenegaraan yang menuntun organisasi dan warga NU untuk loyal kepada pemerintahan yang sah.

“Bila pancasila dan NKRI diganggu maka siapa yang maju dahulu? BANSER NU, sesuai ajaran Hadlratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, KH. Achmad Siddiq dan Kiai-Kiai NU semasanya” tegasnya Ustad Muda alumni PP Lirboyo Kota Kediri disambut tepuk semangat para peserta.

Acara yang dipandu oleh Moderator Drs. Sugeng Pamuji dari Lakpesdam MWC NU Taman dilanjut session tanya jawab seputar materi. Kemudian ditutup doa oleh Wakil Rais KH. Lutfi Rahman Said.

Berita Sebelumnya:
MWC NU Taman: Batasi Gangguan non-NU di Masjid-Masjid Kita

Tampak pula Katib Syuriyah KH. Ahmad Yani BA, Drs. KH. M. Ghufron M.Pd., Ketua LTM NU KH. Abdul Fatah, anggota Fraksi PKB DPRD Sidoarjo Drs. H. Saifuddin Afandi dan tokoh-tokoh NU lainnya mengikuti acara hingga usai.

Acara yang usai pada 13.00 Wib dihadiri oleh jajaran Ranting NU Se Kecamatan Taman, para takmir masjid, guru madrasah NU, IPNU-IPPNU, Muslimat, Fatayat dan Ansor NU. (Tarmuji/Sidoarjo)